Sekarang mengenai sosial, hehehe... ini bukan mengenai kasus para artis kita. tapi mengenai negara kita loh..
katanya dalam 10 tahun terakhir indonesia telah membuat 800 video porno,,, darimana saya tau ? ya informasilah, masa saya beli tu kaset :D,, hahaha....
cuman info dari detik news nih
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
jakarta - Tidak hanya doyan mengkonsumsi video seks lewat internet, masyarakat Indonesia pun punya kebiasaan buruk merekam aktivitas seks mereka lewat kamera. Sedikitnya 800 video porno mini dihasilkan selama 10 tahun terakhir.
"800 Video itu baru yang terlacak atau yang ramai diberitakan di media massa. Di luar itu jumlahnya mungkin ribuan," ujar Ketua Gerakan Jangan Bugil Depan Kamera, Peri Umar Farouk kepada detikcom, Selasa (15/6/2010) malam.
Peri menjelaskan rata-rata video tersebut berdurasi pendek. Seringnya direkam hanya dengan menggunakan ponsel berkamera. Pemerannya pun beragam, mulai dari anak sekolah, mahasiswa hingga pegawai. Tidak hanya di kota besar, di pelosok pun kasusnya sama.
"Bayangkan jika di Indonesia ada 200 kabupaten atau kota, maka jika dirata-ratakan, setiap kabupaten dan kota menyumbang 4 video porno," terangnya.
Hal ini juga yang mendorong munculnya gerakan "Jangan Bugil Depan Kamera". Gerakan sifatnya jaringan relawan. Mereka mengkampanyekan jangan mau bugil atau merekam adegan seks di depan kamera.
"Dulu setelah ramai-ramai video Yahya Zaini dan Maria Eva itu kita miris. Ada ratusan video porno tapi tidak ada yang concern mengenai masalah ini," ujar Peri yang merintis gerakan ini sejak 29 Mei 2007.
Peri dan rekan-rekannya pun bergerak. Kini mereka aktif menjadi nara sumber untuk sekolah, perkumpulan dharma wanita dan maupun diskusi-diskusi soal pornografi.
"Jangan membuat materi porno baru, jangan menjadi penyebar, kalau sudah memiliki materi pornografi segera hapus. Jangan sampai menyesal setelah tersebar di internet," pesannya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Heboh video porno mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari menghebohkan tanah air. Sejak 10 tahun terakhir, beberapa video porno telah lebih dulu menghebohkan tanah air.
Kasus video porno asli Indonesia bisa dibilang dimulai dari film "Anak Ingusan". Sebelumnya ada beberapa, namun yang pertama membuat heboh adalah "Anak Ingusan". Video yang beredar tahun 2000 itu sempat menghebohkan masyarakat.
Peredarannya dulu belum lewat internat, melainkan melalui cakram VCD yang lagi tren saat itu. Dalam film itulah, sepasang pemain asli Indonesia beraksi melakukan hubungan seks di Surabaya. Disebut pemain wanitanya adalah seorang PSK dan sang pria adalah kuli bangunan.
Lalu ada film "Bandung Lautan Asmara". Rekaman adegan porno ini diperankan sepasang anak kampus asal Kota Kembang. Rekaman handycam yang asalnya untuk konsumsi pribadi ini, beredar luas akibat kelalaian mereka melakukan transfer VCD. Film ini beredar tahun 2001.
Setahun kemudian, beredar video berjudul "Casting Iklan Sabun". Video ini tampak seperti rekaman adegan casting. 8 Wanita yang mengikuti proses casting untuk iklan sabun ini diminta berakting tanpa busana di depan kamera. Tidak ada adegan seks dalam video ini. Para pemerannya pun mengaku mereka tidak tahu rekaman casting mereka disebarluaskan.
Menyusul video "Gadis Bali" dimana seorang wanita dari Indonesia melakukan hubungan seks dengan pria bule. Lalu ada video "Ganti Baju", yang merekam beberapa artis sedang berganti pakaian. Diantaranya adalah Shanty dan Sarah Azhari. Video ini dibuat dengan kamera tersebunyi. Para artis pun mengaku kecolongan dengan beredarnya video tersebut.
Setelah itu beredar ratusan video porno produksi dalam negeri. Kebanyakan dibuat dengan menggunakan ponsel berkamera. Munculnya video artis mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari pun menambah daftar hitam video porno made in Indonesia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
dari fakta yang ada, masyarakat Indonesia dinilai kecanduan pornografi. Ironisnya, mahasiswa dan anak sekolah menjadi konsumen terbesar situs maupun film esek-esek ini.
"Dari riset kami, di kota-kota yang banyak pelajar dan mahasiswanya justru yang paling banyak mengakses situs porno," ujar Ketua Gerakan Jangan Bugil Depan Kamera, Peri Umar Farouk kepada detikcom, Selasa (15/6/2010) malam.
Peri menjelaskan urutan teratas adalah Yogyakarta, disusul Semarang, Medan dan Malang, baru Jakarta.
Kegemaran tersebut bisa dilihat dari statistik situs pencari google. Indonesia berada di urutan keempat dunia untuk kata pencarian sex atau seks. Selain itu Indonesia juga sering menduduki rangking nomor satu di situs-situs room chat berkamera khusus dewasa.
"Sejak 4 tahun terakhir, pengakses dari Indonesia juga sering mencari nama-nama idola seks dunia. Terutama dari Asia, seperti Miyabi, Rin Sakuragi dan nama-nama lainnya," terang dia.
Peri menambahkan, fakta lainnya, saat heboh rekaman porno antara politisi Yahya Zaini dan pedangdut Maria Eva beredar, tidak kurang dari 1,9 juta orang mencoba mengunduh video tersebut dalam sebulan.
"Bayangkan jika untuk mengunduh tersebut membutuhkan biaya Rp 1.000, kemudian dikali 1,9 juta. Maka jumlahnya Rp 1,9 miliar. Jumlah sebesar ini hanya untuk video porno," terang dia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca aja,, lumayan sebuah pelajaran dan informasi lohh..
makanya " JANGAN BUGIL DIDEPAN KAMERA " Bugilmah dikamar aja sana ga usah di expos segala,,, hahahaha...
Jangan lupa Share ok.. :))